Minggu, 04 Mei 2014

Sejarah Monumen Soerjo ngawi


Sejarah Monumen Soerjo Ngawi



Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau sering disebut Gubernur Suryo atau RM Suryo lahir diMagetan pada tanggal 9 Juli 1898. Ayahnya bernama Raden Wiryo Sumarto dan ibunya bernama Raden Ayu Kustiah. RM Suryo menempuh pendidikan di HIS (Hollandsch Inlandsch School) dan OSVIA (Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren).

Pada bulan November 1948, Presiden Soekarno Memanggil Gubernur dari seluruh Indonesia, dan berkumpul di Yogyakarta (saat itu ibu kota negara masih di Yogyakarta). Nah, saat perjalanan pulang ke Surabaya, Gubernur Soerjo dicegat oleh gerombolan PKI ( Partai Komunis Indonesia ) di hutan jati desa Sidolaju, kecamatan Kedunggalar, kabupaten Ngawi.

Di situ, Gubernur Soerjo di seret keluar mobil, dua perwira polisi pun juga diperlakukan sama. Mereka di telanjangi, dan dibunuh, mobil yang di tumpangi juga di bakar. Mayat Gubernur Soerjo dan dua orang perwira polisi itu dibiarkan begitu saja, dan pagi harinya ditemukan oleh seseorang yang sedang mencari kayu bakar.
Akhiranya Gubernur Soerjo dimakamkan dimakam Sasono Mulyo, Sawahan, Kabupaten Magetan. Untuk mengenang jasa beliau, didirikanlah sebuah monumen berupa patung Gubernur Soerjo dan dua orang perwira polisi. Patung Gubernur Soerjo menunjuk kearah utara, yaitu kearah sebuah prasasti yang menandakan tempat dibunuhnya Beliau dan dua orang perwira polisi.
Sebagai tempat wisata harian, Monumen Soerjo sering dikunjungi para wisatawan yang sedang melakukan perjalanan, karena tempatnya yang sangat strategis, yaitu di sebelah selatan jalan raya Solo-Ngawi.

Kebersamaan kita di monumen soerjo




Tidak ada komentar:

Posting Komentar